English French German Spain Italian Dutch Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

Kampanye Baliho, Spanduk dan Poster Unik

Jumat, 06 Juli 2012

Pilkada Kota Bekasi dan Pemprov DKI Jakarta Nan Unik

Pemilukada baik di ibukota Jakarta dan Pemkot Bekasi semakin gencar dan dekat dengan masa pencoblosan di kedua wilayah di Republik yang baru mempraktikkan pemilihan langsung beberapa tahun terakhir ini. Karena euphoria kebebasan memilih serta pemilihan secara langsung inilah, maka beragam cara komunikasi massa yang dilakukan dalam setiap kampanye mereka yang menjadi tim sukses setiap kandidat yang bertarung.


Banyak alasan para anggota tim kampanye di setiap daerah dengan caranya tersendiri yang kadang membuat kita tertawa karena lucu tapi bisa juga getir karena pahitnya kenyataan yang disampaikan dalam komunikasi massa mereka secara gamblang maupun tersirat.


Lihat saja kampanye mereka melalui spanduk, baliho maupun selebaran poster yang mulai tertempel di mana-mana dan terkadang begitu menyeruak area kesadaran kita setiap kali kita berjalan baik di persimpangan jalan raya atau bahkan sudut-sudut kampung yang ramai dilalui orang.

Coba kita perhatikan sejenak saja membaca pesan yang disampaikan mereka, lalu kita pikirkan berulang-ulang. Apakah mereka memang pantas untuk kita dukung dengan mencoblos mereka dan pada akhirnya memilih mereka untuk jadi pemimpin mereka, seandainya cara berkomunikasi mereka saja sudah ada yang salah dengan logika sehat kita. Sehingga kita sudah sepatutnya bisa melihat kapasitas mereka untuk layak jadi pemimpin kita di pemerintahan dari cara berkomunikasi mereka di dalam kampanye media luar ruang.

Meski bukanlah menjadi ukuran bahwa kinerja tim sukses dalam menyuarakan kelebihan maupun keutamaan kandidat mereka bisa menggambarkan secara persis seperti apa karakter dan sifat calon pemimpin yang akan kita pilih. Tapi paling tidak kita bisa tahu, seberapa pintar sang kandidat memilih tim sukses yang bisa mengkomunikasikan kepentingan mereka secara cerdik, bijak dan tentunya komunikatif serta mendidik masyarakat konstituen yang seharusnya memang mendapatkan informasi lengkap tentang calon pemimpin mereka.

Jadi sudah merupakan tugas kita bersama meneliti calon pemimpin kita dengan melihat lebih jauh ke depan melalui kampanye mereka, baik lewat spanduk, baliho, poster, billboard maupun kampanye langsung di panggung kampanye terbuka dan juga kampanye mereka lewat televisi dan media lainnya. Kita bertanggung jawab memilih pemimpin kita, sebagai bukti partisipasi kita terhadap masa depan kita nantinya, bukan?

Periksa saja rekaman berikut, dan ambil pelajaran yang bisa kita pahami betapa mereka sebenarnya.

Spanduk Baliho Poster "MENGGEMASKAN"

Jika Korupsi"Siap Tembak Di Tempat" adalah kesalahan logika
Lihat saja spanduk dan bahkan billboard salah satu kandidat walikota berikut ini. Namanya Ni Mas Syakuntala, yang begitu provokatif menyuarakan tentang "nyali" atau keberaniannya yang mungkin sepintas terbilang tinggi. Tapi buat kalangan tertentu yang mengerti bahasa hukum dan kampanye, justru slogan yang dinyataknnya menjadi tidak produktif bahkan justru bisa dianggap "sangat lucu menggemaskan" itu jika tak mau dibilang "norak".

Pernyataan "Siap Ditembak di tempat, jika saya korupsi!" memang kedengaran bombastis dan membetot perhatian. Tapi efektivitas komunikasi menjadi tumpul, karena sasaran yang ditangkap menjadi enggan saat tahu maksud kalimat "bombastis" hanyalah sebuah dialektik politis yang sama sekali kosong. Mengapa bisa dibilang hampa?

Bandingkan dengan yang ini, malah lucu kan? I am Vario
Mari kita coba bayangkan dan renungkan beberapa saat saja. Jika ya di kemudian hari dia terpilih sebagai walikota Bekasi, apakah setidaknya dia membuka diri untuk siap ditembak kapanpun. Apapaun alasannya Ni Mas Syakuntala pasti mengerti, bahwa tak ada hukum apapun yang bisa mengeksekusi seseorang karena melakukan tembak mati di tempat. Emamgnya siapa yang akan menembak mati Ni Mas Syakuntala saat nanti dia ketahuan atau terbukti korupsi.

Ini jelas pembodohan publik secara tidak langsung. Karena semua orang berakal sehat dan berpendidikan tahu bahwa menembak orang lain hingga mati tidak akan dibenarkan dengan alasan apapun kecuali demi hukum. Apakah dengan pernyataan "Saya bisa ditembak mati di tempat!" lalu orang boleh menembaknya setiap saat dia terbukti korupsi. Kan PASTI tidak! Jadi jelas pernyataan kampanye ini "bohong" belaka dan bukan sekadar "kosong" makna diplomatis.

Parnyataan kampanye ini hanya ingin membuktikan, betapa Ni Mas Syakuntala sangat-sangat perhatian terhadap masalah korupsi, dan dia berani menyatakan dirinya untuk ditembak di tempat. Pada kenyataannya siapa yang bisa "menembak" dirinya selain suaminya sendiri (sorry... kalimat terakhir ini bercanda).

Atau juga bandingkan dengan bahasa Inggris "sederhana" campur bahasa Indonesia
Ini berarti tak akan ada orang yang berani menembak dirinya, kecuali orang "bermasalah" secara kejiwaan atau "komunikasi sosial. Nah ini juga berarti Ni Mas Syakuntala bisa menganggap semua konstituennya adalah orang yang "tidak mengerti" (ini kalau tidak mau dibilang "bodoh") dengan kata-kata kampanyenya itu.

Bukan bermaksud berandai-andai. Jika saja dia benar terpilih menjadi Walikota Bekasi, dan suatu saat ada yang menembaknya mati di tempat, apakah itu membuktikan kalau dirinya korupsi. Ini yang dimaksud dengan kesalahan logika komunikasi massa yang dilakukan oleh tim sukses, atau bahkan mungkin ide langsung sang kandidat yang bisa jadi begitu berambisi (eh salah, maksudnya bernafsu) menjadi bakal calon walikota.

Di lain arti, kata "Siap tembak di tempat" bisa mengundang makna ganda. Kalimat bersayap tembak di tempat kan bisa diartikan sebagai "negosiasi" atau "kongkalikong" di tempat. Hal ini kan pernah jadi sejarah kelam dunia polantas saat beroperasi di jalan raya, ya tapi itu duluuuuuuuuuuuuuuuuuuuuu sekali. (Sekarang tidak... ya kan Pak Polisi?)  Jadi apakah Ni Mas Saykuntala bermaksud mengatakan "Saya juga siap bernegosiasi di tempat?" kan pasti tidak. Lalu kenapa menggunakan kalimat yang punya makna ganda. Ini sangat tidak produktif, kalau tak mau dibilang bodoh sekali.

Bandingkan dengan yang "pamer" pengalaman organisasi ini
Kesalahan logika atau dikenal dengan "logical fallacy" seperti ini memang terkadang bisa membuktikan kadar intelektual sang ahli kampanye baik itu kandidat maupun tim suksesnya. Jika semakin sering dia melakukan kesalahan logika komunikasinya, apa tidak mungkin ketika dia menjabat akan banyak melakukan kesalahan serupa bahkan  bisa juga salah menentukan kebijakan karena sudah menjadi karakter cara berkomunikasinya. Padahal kesalahan jenis ini sudah sering sekali dilakukan oleh mantan walikota Bekasi, yang kini berujung di penjara Sukamiskin, Jawa Barat.

Saran penulis, sebaiknya berkomunikasilah yang sederhana dan tidak terlalu heboh apalagi provokatif untuk mendapatkan simpati publik. Lebih sering. kesederhanaan dalam komunikasi nan bersahaja jadi efektif mengundang konstituen untuk emndukung memberikan suaranya. Mau contoh? Banyak kok kalau kita mau menyimak dan merenung sejenak setiap mengambil keputusan membuat komunikasi massa yang jujur dan produktif.

Sidik Rizal - praktisi komunikasi massa politik dan wirausaha.

HNW Janji Hidupkan Situ-situ Mati di Jakarta

Selasa, 17 April 2012


Hidayat Nur Wahid Kampanyekan Program Solusi Air Bersih

Situ Cipondoh yang terbengkalai oleh Pemprov DKI Jakarta
"Dari 48 situ yang terdapat di Jakarta hanya 13 yang berfungsi, sisanya dibiarkan begitu saja, malah ada yang berubah fungsinya."

Untuk menangani permasalahan ketersediaan air bersih di Jakarta sebenarnya tidak sulit. Menurut bakal calon gubernur Hidayat Nur Wahid (HNW), hanya diperlukan solusi nyata dalam mengatasi hal tersebut.

Ditemui saat berkunjung  ke kantor Berita Satu Media Holding, HNW, menerangkan bahwa Jakarta pada dasarnya bukan daerah sulit air bersih. "Curahan air hujan yang  diterima Jakarta per tahun mencapai 2 miliar meter kubik. Akan tetapi 1,4 miliar meter kubik di antaranya terbuang begitu saja ke laut tanpa proses penampungan. Padahal menurut data secara keseluruhan warga Jakarta hanya menghabiskan 668 juta meter kubik air pertahunnya," ujar  HNW, Selasa (17/3).


HNW menjanjikan, apabila terpilih menjadi Gubernur DKI Jakarta periode 2012-2017 nanti, dirinya akan membangun saluran penampungan air di beberapa titik Ibu Kota. Serta akan membuat saluran di sungai.

"Hal ini juga bisa menjadi solusi bagi banjir Jakarta yang kerap terjadi," tambahnya.

Menurutnya, hal yang terpenting adalah bagaimana merubah sesuatu yang buruk menjadi solusi baik.

Selain mengatasi permasalahan ketersediaan air, HNW juga menegaskan perlu adanya pemanfaatan lahan.

"Dari 48 situ yang terdapat di Jakarta hanya 13 yang berfungsi, sisanya dibiarkan begitu saja, malah ada yang berubah fungsinya," tambahnya.

Penting untuk di Jakarta tetap menghidupkan situ-situ potensial sehingga memiliki manfaat bagi warganya.

"Meski dahulu sempat menjadi faktor problem, kita harus optimis bahwa sekarang harus mampu diubah menjadi tempat yang memiliki fungsi dan manfaat," tegasnya.
Penulis: Ronna Nirmala/ Ardi Mandiri

IKLAN KAMPANYE KREATIF BISA MENAIKKAN PEROLEHAN SUARA?

Kamis, 22 Januari 2009


Adalah iklan kreatif PKS di televisi yang tidak melulu memamerkan keberhasilan suatu pekerjaan seperti partai tertentu bahkan segala kerja yang seharusnya memang "bentuk" dari satu pengabdian kepada rakyat, malah "bisa" diiklankan sebagai satu "prestasi" yang "gak mungkin" bisa dilakukan oleh partai LAIN. (hehehehehe... aji mumpung gak seh???) Soalnya bagaimana partai lain bisa bikin iklan kampanye politik yang kreatif dan enak untuk dinikmati serta dicerna sekaligus bisa lah "menghibur" para pemirsanya.

Contoh iklan kampanye politik PKS awal Januari 2009 ini. Mereka berusaha mengejawantahkan akronim PKS ke dalam arti yang paling sesuai dengan arti yang tengah berlaku di masyarakat, atau setidaknya yang bisa ditangkap dari tengah masyarakat tentang PKS.

PKS = Partai Keluarga Saya (Paling nggak semua orang mengetahui, bahwa partai ini mengajak untuk menjadikannya sebagai partai yang bisa dipilih satu keluarga. Ajakan ini berlaku buat seluruh lawan politiknya apakah bisa satu partai dipilih oleh satu keluarga secara utuh?)

PKS = Partai Kita Semua (yang ngomong sekumpulan anak sekolah... dan ini seolah PKS diklaim sebagai partainya anak-anak SMU. Fenomena yang cukup menarik dan cepat ditanggapi oleh PKS)

PKS = Para Koruptor Sebel (sang model iklan bicara mungkin sambil mengekspresikan koruptor yang lagi benci amat ama PKS dan mengkomentari apa sih PKS di mata para koruptor itu. Hehehehe maksudnya melucu kaleh).

----- tulisan bagian pertama dari 10 bagian ------------------

FORMULIR KEMITRAAN

Klik di sini untuk pengisian formulir kemitraan usaha waralaba
Kotak Makanan Lunch Box dan Kardus Packing

Popular Posts

 
Support : Webrizal | Tutorial | My Opini
Copyright © 2009-2021. RUBY Digital Printing Pesan Jemput Antar 081385386583 - All Rights Reserved
Template Recreated by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger