English French German Spain Italian Dutch Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

Melihat Keluar Jendela Melalui ILK

Sabtu, 01 November 2014


Sesaat sebelum saya mendaftarkan diri di Open Mic Komunitas @StandUpIndo_BKS pada Kamis malam di @YummyCafeJKT sudah ada beberapa berita terkini yang sebelumnya saya tidak ikuti, maklum selama lebih dari 8 bulan terakhir, televisi di rumah rusak dan anak-anak serta istri gak protes, kecuali menanyakan kapan televisi diperbaiki.


Biasanya kalau mereka sudah menanyakan kapan televisi diperbaiki dan selesai, maka saya selalu bilang, "Televisi kuno seperti milik kita, kalaupun bisa dibenerin, paling gak biaya benerinnya bisa sama dengan beli televisi baru?" dan mereka pun seperti setuju kayak paduan suara, "Ooh gitu!" karena sudah lebih dari seminggu semenjak bulan puasa tahun lalu, saya keliling cari tukang servis elektronik yang bisa memperbaikinya.





Tapi satu-satunya yang saya pikir paling sering saya mintain bantuan, bilang, bahwa kondisi televisi gak bisa tertolong lagi, kecuali dia bisa mencari suku cadangnya di Senen. Itupun kalau ketemu, mungkin butuh waktu lebih dari sebulan dua bulan. Dan sekarang semenjak bulan puasa sampai sekarang televisi belum kembali. Mungkin kalau saya gak datang ke tempat reparasi itu, sudah diperbaiki dan dijual. Kenyataannya mungkin bisa seperti itu bukan.


Biasa dibayangin kan, buta informasi selama lebih dari delapan bulan karena ketiadaan televisi itu nbisa jadi surga tersendiri buat saya. Saya jadi lebih fokus dengan pekerjaan saya di depan komputer. Fokus, bisa jadi sebuah kata yang sangat mahal, jikalau di depan komputer saya ada televisi yang kini jadi biangkerok pengganggu konsentrasi terbesar, para pekerja malam seperti saya.





Saya memang hanya bisa bekerja setelah jam 21:00 waktu Indonesia bagian barat hingga dini hari, dan tentunya ketika televisi menyala, maka ada saja hal yang bisa mengganggu konmsentrasi kerja saya di depan laptop saya.






Otomatis, selama delapan bulan terakhir, saya jadi lebih bisa fokus menulis materi buat Stand Up Comedy atau materi penulisan blogger serta pekerjaan lainnya dari klien seperti pengembangan website yang memang saya dibayar untuk itu.






Permasalahannya adalah, justru kini saya menghadapi gangguan fokus lainnya, yakni browsing film youtube, khususnya rekaman tayanagan ILK (Indonesia Lawak Klub) yang kini sudah jadi ritual tayangan video favorit saya. Kampret banget! Ini gangguan konsentrasi dan fokur kerja paling indah yang paling saya sukai, meskipun terkadang sangat mengganggu mata pencaharian dan tujuan hidup saya yang lebih mulia, yakni menjadi penulis komedi dan komedian stand Up yang sukses.


Bagaimana mungkin bisa menjadi komedia ngetop dan sukses, kalau untuk buat materi aja, masih gak bisa fokus dan produktif dan masih bisa disorientasi sama ILK, meskipun itu baik untuk penambah wawasan dan memperluas sudat pandang.

Tuh kan, kembali gak fokus. Jadi inget setiap episodenya Pak Jarwo Kuwat sebagai salah satu panelis ILK senior yang berusia tua (meski gak tua-tua amat) tapi paling dianggap berusia matang karena wajahnya yang memprihatinakan seperti paman saya. Bagaimana gangguan para panelis lain di ILK memang bisa mengembangkan kemampuan tak disengajanya untuk menghibur penonton atau audiense, karena segala keterbatasan serta bully rekan komedian lainnya yang dijawabnya dengan ekspresi tak suka yang cukup alamiah. Artinya meskipun sebagai obyek penderita, Jarwo Kuwat, terkadang kedodoran dalam menyampaikan amteri bertempo cepat, dia bisa mendeliverikannya dengan lebih lambat.


Seolah keterbatasannya mengikuti birama cepat rekan-rekan komeidan lainnya yang lebih muda, membuat suasana ILK jadi lebih hidup dan menyebar merata variasi lucu dan tingkat intelektualitas setiap anggota panelisnya. Inilah yang membuat saya jadi tidak fokus seperti sekarang ini, dimana seharusnya saya membuat materi dan penulisan untuk blogger atau website saya, malah asyik menonton video rekaman di Youtube hingga 20 episode. Gilak! Sakitnya itu di sini! Kata saya sambil nunjuk-nunjuk kepala saya.

Pak Jarwo Kuwat yang terganggu fokusnya untuk menyampaikan materinya di ILK, masih bisa menjadi bulan-bulanan rekan komedian lainnya, namun sesekali pecah suasananya, meskipun lebih sering fokusnya hilang, tapi tertolong dengan bantuan rekanan lainnya, seperti sang Host acara, Senny "Aliyas" Chandra, Komeng sebagai pembully dominan dan Cak Lontong maupun Fitrop serta rekan lainnya, sepertinya Jarwo Kuwat diposisikan sebagai Obyek Pelengkap Penderita yang sukses.

Saya belum berhasil menangkap manfaat dari ketidak-fokusan Jarwo Kuwat sebagai satu keuntungan kreativitas seorang komedian, kecuali memanfaatkan momentum lucu dari bully-bully rekananya dan jk harus memutar otak dengan cara paling cepat yang harus bisa dia pikirkan. Dan ini berkaitan dengan jam terbang. JK memiliki itu.

Sementara  itu di lain pihak, posisi Cak Lontong yang membolak-balik logika dengan permainan katanya yang memang sudah menjadi ciri khas setiap materinya, tetap memberikan sentuhan tersendiri dari setiap tampilan episode ILK. Meskipun kadang saya ikut terbawa emosi, "Yah kok bisa, materi muter-muter seperti itu Cak Lontong jadi begitu ngetop dan menggemaskan dalam pengertian sebenarnya. Gemes banget gue!


Disamping kepiawaian sang host, Denny Chandra, yang bagi saya termasuk salah satu MC terlucu dan tercerdas, masih ada lagi kepiawaian seorang Fitrop. Perempuan muda yang kini seudah merasakan nikmatnya bulan madu beberapa waktu yang lalu, saat tulisan ini dibuat, maka saya meyakini betul format yang diusung oleh sang tokoh sekelas Kang Maman, si botak bertitel No Tulen dan penulis buku RE, sebagai salah satu pencetus program televisi terbaik yang pernah saya ketahui. Kalau yang lain, yang mungkin saya belum tahu.

ILK, bisa jadi pengganggu konsentrasi kerja saya yang terbaik sekaligus nomor satu, namun saya ikhlas serta rela mengorbankan logika serta kerja otak saya beristirahat sejenak menyaksikan setiap episodenya di Youtube. Sebagai sebuah tayangan yang membuat pemirsanya ikut cerdas, mendalami segala masalah meski tanpa solusi tapi setidaknya secara keseluruhan mencerahkan dan memintarkan saya. Entah Anda.

Ki Kusumo: Saya Rela Mati Untuk Melawan Malaysia

Selasa, 08 Mei 2012

Kapanlagi.com 
Artis dan juga produser Ki Kusumo sangat geram dengan adanya korban TKI yang ditembak dan diambil organ tubuhnya di Malaysia. Dirinya pun meminta pemerintah Malaysia untuk bertanggung jawab. Jika tak diindahkan, dirinya pun siap berperang dan rela mati untuk melawan Malaysia.

“Saya rela mati untuk Indonesia. Saya siap berperang dengan Malaysia. Kita harus buktikan kalau negara kita berdaulat. Sudah banyak yang dilakukan oleh Malaysia terhadap bangsa kita,” ujar Ki Kusumo saat ditemui di depan Kedubes Malaysia, Kuningan, Jakarta Selatan, Selasa (8/5) siang.


Ki Kusumo memang ikut serta dalam aksi Komando Pejuang Merah Putih bersama ratusan anggotanya. Dalam kesempatan itu, dirinya juga berkeinginan untuk menemui Duta Besar Malaysia. Namun keinginan itu tak bisa terealisasikan. “Sebagai masyarakat Indonesia, jangan diam saja. Saya siap perang dan mati untuk melawan Malaysia,” ujar Ki Kusumo.

Dalam kesempatan itu, Ki Kusumo juga meminta kepada Pemerintah Indonesia dalam hal ini Presiden SBY untuk mengusut kasus terbunuhnya tenaga kerja Indonesia di Malaysia. “Kita meminta kepada pemerintah untuk mengusut kasus pembunuhan di Malaysia, penjualan organ tubuh yang belum jelas. Kita butuh kepastian hukum. Mana SBY tindakannya? Ayo Kapolri, selidiki pembunuhan ini,” pungkas Ki Kusumo. (kpl/adt/dew)

Ki Kusumo Gaet Arumi Bachsin

Kamis, 26 April 2012

"Film anak butuh artis berbakat & cantik seperti Arumi"

Arumi Bachsin dan Ki Kusumo di Pelantikan Pimpinan Anak Cabang KPMP
VIVAnews
Ki Kusumo nampaknya serius untuk mengeluarkan film terbarunya bergenre film edukatif anak. Dalam penggarapan film yang rencananya akan syuting bulan Mei mendatang, Ki Kusumo berencana akan menggaet artis cantik Arumi Bachsin.

"Banyak talent baru di dunia perfilman, tetapi kali ini saya akan mengajak Arumi Bachsin."ujar Ki Kusumo kepada VIVAnews.com, ditemui di Konferensi Pers KPMP, diKawasan Matraman, Jakarta Pusat, Rabu 25 April 2012. Menurutnya film anak ini butuh artis berbakat dan cantik seperti Arumi.


Ki Kusumo akan mengangkat film anak dengan judul "Para Pembela Bumi". Ada alasan mengapa ia ingin membuat film tersebut, salah satunya yaitu ia merasa prihatin dengan film yang ada sekarang. Apalagi film anak masih belum teralu banyak.

Film ini tidak hanya sebagai tayangan hiburan, tetapi akan tersimpan pesan moral. Tujuannya adalah untuk mengajarkan rasa hormat dan tidak durhaka pada orang tua.

Ditanya soal budjet untuk penggarapan film tersebut, Ki Kusumo mengaku masih merahasiakan."Banyak dananya, karena banyak lokasi syuting diluar negeri seperti Hongkong, Thailand, dan Malaysia,"ujarnya.

Ki Kusumo: Kekerasan Harus Dimusnahkan Dari Pendidikan

Kapanlagi.com Masih maraknya aksi kekerasan yang terjadi dalam dunia pendidikan menarik perhatian Ki Kusumo. Sebagai produser yang memiliki rasa senasib sepenanggungan dengan anak bangsa yang lain, Ki Kusumo menolak keras berbagai aksi kekerasan yang terjadi.


Tentu kita masih ingat dengan aksi kekerasan yang sampai mengakibatkan kematian, kasus 'bullying', serta pelecehan, baik antara sesama siswa maupun antara guru versus siswa. Ki Kusumo yang juga sebagai tokoh masyarakat ini pun sering mendapatkan laporan terkait hal tersebut.


Dan kasus terakhir yang dilaporkan kepadanya adalah seorang anak asal Jakarta Timur bernama Zuki, yang dipukul oleh gurunya hingga dirawat lama di Rumah Sakit.

"Kejadian ini kembali mencoreng dunia pendidikan kita. Guru kan harusnya mencontohkan perilaku yang benar, tapi yang ini guru pukul murid, masuk RS sampai 3 hari. Harusnya guru memberi nilai luhur, tapi di sini menunjukkan premanisme," ujar Ki Kusumo saat jumpa pers di kawasan Matraman Jakarta Timur, Rabu (25/4) malam.

Ditambahkan oleh Ki Kusumo, sebagai warga negara, Zuki dan semua yang mengalami kasus sama dengannya, punya hak yang sama dengan warga negara yang lain.

"Padahal hal seperti ini efeknya luar biasa, seperti Zuki ini sudah 2 bulan gak masuk sekolah. Dari sekolah gak ada yang menghubungi keluarga, Zuki udah dianggap anak hilang. Pernah dilaporkan di Polsek Metro Cakung. Tapi sampai 2 bulan belum diproses, pernah juga dilaporkan ke KPI tapi belum ada titik terang," lanjutnya.

Ki Kusumo pun mendukung kasus-kasus seperti ini, di manapun untuk dibawa ke jalur hukum. "Kami menyatakan menolak keras. Bayangkan jika ini terjadi pada anak-anak atau adik-adik kita. Kami siap mendukung dan membawa kasus seperti ini ke jalur hukum," tukasnya. (kpl/ato/dew)

Aksi Bakar Diri di Istana karena Kegagalan SBY

Kamis, 08 Desember 2011

TRIBUNNEWS.COM JAKARTA
Pemerintah tidak boleh mengabaikan berbagai fakta sosial di tengah-tengah masyarakat. Maraknya aksi kriminalitas seperti perampokan dan pembunuhan. Hingga peristiwa mengenaskan seperti bunuh diri karena kesulitan ekonomi.

"Terjadinya aksi bakar diri di depan Istana negara adalah peringatan serius kepada presiden SBY-Boediono dan jajaran pemerintahannya, bahwa kemiskinan yang semakin meluas telah berada pada tahap mengkhawatirkan di level masyarakat, seperti bertindak nekad karena kehilangan harapan hidup," ujar Ketua DPN Repdem, Masinton Pasaribu, Kamis (08/12/2011).


Masinton menandaskan, laporan pemerintah menurunnya kemiskinan berbanding terbalik dengan kenyataan dan harapannya rakyat. Ini, katanya lagi, disebabkan karena pemerintahan SBY-Boediono dengan menteri-menterinya terlalu mementingkan pencitraan semu.

Kerap kedepankan kebohongan kepada rakyat ketimbang melakukan kerja-kerja kongkrit dan nyata untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat.

Dan meluasnya kemiskinan dan mengguritanya praktek korupsi di tubuh pemerintahan SBY-Boediono.
"Serta pemberantasan korupsi tebang pilih yang tidak menyentuh kasus-kasus korupsi besar yang melibatkan lingkar kekuasaan seperti kasus bail out bank century, kasus pengadaan gerbong kereta api, kasus Hambalang dan suap sesmenpora yang melibatkan pengurus partainya SBY, Belum lagi kasus mafia pajak, dan lain-lain yang melahirkan frustrasi dan ketidak percayaan rakyat kepada pemerintahan SBY-Boediono," tandas Masinton Pasaribu.

PESAN YANG DISAMPAIKAN DALAM AKSI BUNUH DIRI

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Aksi bunuh diri dengan membakar diri sendiri terjadi di depan Istana Merdeka Jakarta, kemarin sore.  Aksi ini mengundang perhatian publik karena dilakukan depan Istana Merdeka, yang merupakan simbol tertinggi pemerintahan negara republik Indonesia.

Beragam komentar pun muncul. Apalagi terlihat ada unsur kesengajaan dalam aksi bunuh yang dilakukan seseorang yang belum diketahui asal usulnya tersebut.

Ini disebabkan yang bersangkutan menyiram dirinya lebih dulu sebelum dibakar. Beruntunglah nyawanya masih diselamatkan dan kini menjalani perawatan intensif di RSCM Jakarta.

Aksi bunuh diri semacam ini sangat tren di kalangan Biksu Tibet. Dari sejumlah penelusuran Tribunnews.com, umumnya aksi semacam ini dilakukan Biksu Tibet  dengan membakar dirinya sendiri untuk memprotes kebijakan politik  China.
Aksi semacam ini sudah menjadi ritual dari para Biksu Tibet. Paling mutakhir, adalah aksi para Biksu Tibet yang menyuarakan protes dengan rela membakar dirinya agar Dalai Lama bisa kembali ke Tibet.

Lalu bagaimana dengan aksi bakar diri seorang warga depan Istana Merdeka. Apakah pesan yang disampaikan yang bersangkutan juga sama dengan para biksu itu? Memprotes kebijakan politik penguasa?

Ketua DPP Partai Hanura Yuddy Chrisnandi menjelaskan aksi bakar diri didepan Istana Negara yang merupakan simbol kekuasaan tertinggi Pemerintah RI adalah refleksi frustrasi rakyat terhadap penyelenggaraan pemerintahan yang dinilai tidak membawa perubahan berarti bagi kehidupan rakyat.
"Aksi itu juga menunjukkan hilangnya rasa takut dan hormat kepada Kepala Negara dan aparat-aparatnya yg dianggap tidak berpihak pada penderitaan rakyat," kata Yuddy.

Dia mengatakan dalam keyakinan kalangan tertentu,membakar diri adalah peristiwa sakramen atau lazim disebut sacrifice.

"Itu sebuah pengorbanan tertinggi menyerahkan nyawa sebagai tumbal terjadinya perubahan yang lebih baik untuk menyelamatkan orang banyak," kata Yuddy.

Kata Yuddy, walaupun hanya dilakukan satu orang namun aksi membakar diri didepan Istana Negara mengundang simpati khalayak luas dan menumbuhkan solidaritas yang dapat kian membesar.
"Pemerintah, khususnya Presiden jangan memandang remeh peristiwa ini. Lonceng Perlawanan Rakyat telah berbunyi. Waspadalah, bermawas dirilah Pemerintah yang adikuasa saat ini," kata Yuddy.

Sambutlah Anak Indonesia

Senin, 26 Juli 2010

 DILEMA ANAK INDONESIA DAPATKAN PENDIDIKAN MEMADAI

Jakarta, www.dobeldobel.co.cc
Seandainya semua anak Indonesia mendapatkan peluang pendidikan sama besarnya dengan David Geovani, sang juara peraih medali emas Olimpiade Fisika, maka semakin besar pula bangsa ini jadi bangsa yang sangat besar di kemudian hari. Namun ternyata keseimbangan alam menentukan lain.


Di samping prestasi luar biasa anak berprestasi seperti David Geovani, masih ada saja anak-anak Indonesia yang mengalami peristiwa sedih dengan tak dapat peluang bersekolah atau kehilangan peluang karena ketiadaan biaya.

Bukannya masalah sistem pendidikan yang jadi masalah tapi lebih kepada bagaimana peluang pendidikan yang sama bagi seluruh anak Indonesia. Karena ketidakadilan atau penyimpangan sajalah yang memungkinkan hilangnya peluang bagi anak Indonesia untuk mendapatkan pendidikan yang layak. Jika ada peluang yang besar maka prestasi pun akan semakin mudah dituai oleh anak Indonesia.

Pemerintah pun tak kurang-kurangnya memberikan porsi yang lebih dan khusus untuk keberlangsungan pendidikan generasi mendatang dengan beragam bantuan serta alokasi hingga triliunan rupiah buat dana pendidikan anak Indonesia. Tapi masih saja sering terjadi kebocoran dan korupsi maupun penyelewengan bantuan pemerintah yang seharusnya sampai ke tangan anak-anak masa depan kita.

Kini tinggal bagaimana kita mau memperjuangkan kepentingan generasi mendatang yang tanggung jawabnya ada di tangan kita.

Berita terkait dengan tema tulisan di atas kami sajikan sebagai berikut.

David Geovani, Jawara Fisika
dari SMAK Penabur Gading Serpong

Selasa, 27 Juli 2010 05:08 WIB
Tangerang (ANTARA News) - Sederet prestasi di bidang sains internasional telah diraih David Geovani, siswa SMAK Penabur Gading Serpong (PGS), Gading Serpong, Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten.

Kepala Sekolah SMAK PGS, Etiwati di Tangerang, Senin, mengatakan, David setidaknya sudah mengantongi tiga medali dalam berbagai olimpiade fisika tingkat Asia dan dunia.

Prestasi David yang kini tercatat sebagai salah satu siswa kelas khusus SMAK PGS ini sudah mulai terlihat sejak ia masih di kelas 10, katanya.

Menurut Etiwati, kelas khusus yang menampung para siswa dengan kemampuan lebih ini telah ikut membantu mengasah kemampuan lebih David sehingga berhasil meraih tiga medali di ajang olimpiade fisika.

Dia sebenarnya berasal dari Pontianak namun kemudian hijrah ke SMAK PGS. "Untuk tempat tinggal, dia menempati asrama yang disediakan oleh sekolah," katanya.

Setelah pindah ke SMAK PGS, kemampuan akademik David pun semakin terasah. Peningkatan prestasinya semakin tampak ketika ia meraih medali perunggu pada ajang "International Zhautykov Olympiad" (IZhO) di Almaty, Kazakhstan, Januari 2009.

David terus mengukir prestasi. Di ajang Olimpiade Fisika tingkat Asia (APhO) ke-11 di Taipei, Taiwan, pada Mei 2010, dia berhasil meraih medali perak.

Di ajang Olimpiade Fisika Internasional (IPhO) ke-41 yang diselenggarakan di Zagreb, Kroasia (17-25 Juli 2010), David berhasil membawa pulang medali emas bersama tiga siswa Indonesia lainnya.

Ketiganya adalah Christian George Emor (SMA Lokon St. Nikolaus Tomohon Sulawesi Utara), Kevin Soedyatmiko (SMAN 12 Jakarta) dan Muhammad Sohibul Maromi (SMAN 1 Pamekasan Madura).

Seorang siswa lainnya, Ahmad Ataka Awwalur Rizqi dari SMAN 1 Yogyakarta, mendapat medali perak di IPhO ke-41 itu.
(ANT222/K004) COPYRIGHT © 2010

Festival Barongsai Piala Walikota Jakarta Timur Sukses

Sabtu, 26 Juni 2010

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Festival Barongsai memperebutkan Piala Walikota Jakarta Timur yang digelar selama dua hari di Kramat Jati Plaza, ditutup Asisten Perekonomian  Jakarta Timur, Drs Sutia, MH, Minggu malam (20/6/2010).

Dalam sambutannya, Sutia mengaku bangga dengan prestasi atlit-atlit Liong dan Barongsai dari Jakarta Timur yang telah menunjukkan kemampuannya bertanding.


"Para pemenang, nantinya akan mewakili Jakarta Timur dalam Kejurda," ungkap Sutia.


Sutia menambahkan bahwa festival yang diadakan atas hasil kerjasama dengan Persatuan Liong dan Barongsai Seluruh Indonesia (PLBSI) DKI Jakarta ini tak hanya untuk menjaring atlit Liong dan Barongsai, namun juga bertujuan untuk melestarikan dan menumbuhkembangkan seni budaya bangsa Indonesia.

Untuk itu, tahun depan pihaknya berencana menyiapkan anggaran khusus untuk Liong dan Barongsai di wilayah Jakarta Timur.

Ketua PLBSI DKI Jakarta, Ki Kusumo menyambut gembira respon dari Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Timur. Apalagi melihat antusias masyarakat yang datang di festival tersebut lumayan tinggi.

"Ini artinya kehadiran Liong dan Barongsai makin diminati masyarakat," tandas Ki Kusumo.

Festival Liong dan Barongsai memperebutkan Piala Walikota Jakarta Timur, mempertadingkan 4 kategori, yaitu Barongsai Lantai, Semi Lantai, Peking Sai dan Liong. Masing-masing diikuti oleh 30 Tim Liong dan Barongsai yang ada di wilayah Jakarta Timur.

Hadir dalam acara tersebut, Kasudin Kebudayaan Kota Administrasi Jakarta Timur, Kepala Dinas Pariwisata dan kebudayaan DKI Jakarta, Sekjen PB PLBSI, Kepala UPT Monas, Kapolsek Kramat Jati dan Pengurus PLBSI DKI Jakarta.

BERIKUT PEMENANG KATEGORI PEKINGSAI:

JUARA I - Asosiasi Beladiri Wing Chun Indonesia

JUARA II - Singa Mas

JUARA III - Huang Ho Say

KATEGORI LANTAI:

JUARA I - Huang Ho Say A

JUARA II - Huang Ho Say C

JUARA III - Singa Mas

KATEGORI SEMI LANTAI:

JUARA I - Huang Ho say B

JUARA II - Huang Ho Say A

JUARA III - Asosiasi Beladiri Wing Chun Indonesia (Juara III).

KATEGORI LIONG:

JUARA I - Ching Lung A

JUARA II - Ching Lung B

JUARA III- Belpas

FORMULIR KEMITRAAN

Klik di sini untuk pengisian formulir kemitraan usaha waralaba
Kotak Makanan Lunch Box dan Kardus Packing

Popular Posts

 
Support : Webrizal | Tutorial | My Opini
Copyright © 2009-2021. RUBY Digital Printing Pesan Jemput Antar 081385386583 - All Rights Reserved
Template Recreated by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger