English French German Spain Italian Dutch Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

Solusi Harga Daging Sapi Mahal? Beli Bakso Sapi

Selasa, 11 Agustus 2015

Mengetahui berita di TV-One juga MetroTV bahwa harga daging sapi termahal di dunia bahkan pernah menembus Rp120rb per kilogram saat menjelang lebaran lalu, membuat banyak orang berpikir seribu satu kali untuk buka warung bakso.

Atau malah warung bakso jadi kebanjiran pelanggan, khususnya yang mempertahankan harga murahnya sementara harga daging sapi melonjak ke langit. Rahasianya? Belilah tepung sagu atau tapioka rasa daging sapi. Pasti laku.

Sebagai konsultan kuliner, kadang suka bingung saat beberapa sumberdaya seperti bahan baku daging sapi yang harganya melonjak ke langit yang biru, atau apa merah ya? Kita ini butuh daging sapi apa daging banteng? Jangan-jangan daging banteng moncong putih kali? Habis dibantai Matador? Makanya mahal. 

Pedagang yang baik dan peduli pasar, mungkin akan mengambil langkah, mendingan gak dagang daging sapi jika harganya melonjak terus. Mereka kuatir konsumen gak mau beli dan sekalipun beli, apa mereka harus ngomong kasar, "Kalo gak mau beli, ya tanya aja toko sebelah!" Padahal di sebelahnya toko bangunan dan toko mainan anak. Penjual daging yang aneh.

Di pasar Rawabebek juga gitu, meskipun dekat dengan TPH (tempat pemotongan hewan) Cakung harga daging sapi ikut melonjak, lebih mahal dari harga kacang goreng.

Kalau ditanya kenapa bisa mahal, para pedagang bilang, ini mungkin karena import daging sapi dibatasi, jadi mereka hanya bisa menjual stok daging sapi lokal yang jumlahnya juga terbatas. Ya kalau gitu jualan daging kerbau aja... lebih murah kan?

Saya pernah mewawancarai beberapa penggemar bakso, diantaranya kebanyakan adalah cewek ABG, dimana harga daging sapi jadi mahal, apakah mereka tetap membeli bakso daging sapi jika harganya juga ikutan naik?
Ada 6 orang dari 10 cewek ABG yang saya tanya, mereka menjawab: "Kalo bakso sapi jadi mahal, kita mah mendingan cari bakso buaya aja."
"Loh, emang berani makan bakso buaya?"
"Gak lah, bakso buayanya kita mainin, asal buayanya mau nraktir makan bakso duluan."
Ya Ilahi, ini mah blue comedy. STOP!

Sejatinya sebagai konsultan usaha kuliner, saya harus bisa menjawab semua tantangan dan peluang yang datang ketika investor mau membuka usaha seperti restoran steak ataupun sekadar warung bakso sapi dengan merk ternama maupun merk yang baru. Tapi pokok permasalahan yang timbul justru berapa harga bahan bakunya. Apa kita nunggu mencair dulu harga bahan bakunya. (Pak Sidik, itu beku, bukan baku!!!)

"Kalau mau buka usaha restoran steak bagaimana Pak?" tanya prospek investor via telepon.
"Jika uang bukan masalah, silakan saja buka restoran steak, saya akan bantu. Tapi bila investasi Anda terbatas mendingan buka usaha warung bakso, di samping harga daging sapi sedang tinggi, bakso sapi dibuat dari daging sapi dan sagu. Jika Anda mengerti maksud saya, bakso rasa daging sapi?"

Atau pernahkah anda mendengar waralaba kemitraan usaha resto Steakso? Ya betul steak dari bakso. Rasanya gak kalah lezat dari steak reguler. Bahkan dengan kekenyalan dan kelenturan tekstur bakso. Steakso bisa menjadi pilihan penggemar steak yang gak punya gigi. Ompong.





Buruh Bekasi tutup tujuh pintu tol Cikarang

Kamis, 19 Januari 2012

BURUH BEKASI BERGERAK
SOFYAN WANANDI BERAK-BERAK


Apakah pernah Sofyan memikirkan kepentiangan ribuan buruh?
Cikarang, Bekasi (ANTARA News)
Ribuan buruh Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, menutup sekitar tujuh akses pintu tol kawasan industri hingga mengakibatkan kepadatan lalu lintas di Tol Jakarta-Cikampek maupun sejumlah jalan utama setempat, Kamis.

ANTARA di pintu tol Cikarang Barat, melaporkan aksi unjuk rasa itu berlangsung sejak pukul 15.00 WIB. Massa memblokade akses pintu tol menggunakan puluhan sepeda motor yang dibiarkan berjajar di badan jalan.

Akibatnya, terjadi kepadatan hingga 3 kilometer di Jalan Industri arah kawasan Industrio Lippo Cikarang dan Jababeka 1 dan 2.



Ribuan buruh dengan menggunakan bendera Serikat Pekerja Metal Indonesia (SPMI) nampak berjalan kaki menyusuri badan Jalan Industri. Mereka berasal dari sejumlah pabrik di Lippo Cikarang, Ejip, Jababeka 1 dan 2.

Sementara sejumlah kendaraan bertonase berat, bus dan kendaraan pribadi terpaksa mematikan mesin akibat terjebak di tengah kepadatan lalu lintas. Bahkan, sepeda motor pun sulit untuk melintas.

"Informasi yang kami himpun, puluhan ribu buruh menyumbat pintu tol di seluruh kawasan industri. Yakni, kawasan Jababeka 1, Jababeka 2, MM2100 Cibitung, Lippo Cikarang, Ejip, dan Hyundai," ujar Kasatlantas Polresta Bekasi Kabupaten, AKP Tri Yulianto, di Cikarang.

Menurut Tri, aksi ini dilakukan akibat pihak buruh kecewa tidak bisa menemui perwakilan Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) di kantornya, Kawasan Industri Ejip.

Pihaknya mengaku telah menerjunkan sedikitnya 200 personel lalu lintas untuk memperlancar arus lalu lintas di titik kemacetan dalam kota.

Secara terpisah, Ketua Buruh Bekasi Bergerak Obon Tabroni, mengatakan sekitar 20.000 dari empat seikat pekerja setempat melumpuhkan kawasan industri di Cikarang terkait sikap Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) setempat yang tak melaksanakan kesepakatan.

"EJIP, Jababeka 1 dan 2 serta Lippo Cikarang sudah kami lumpuhkan saat ini oleh aksi demo puluhan ribu buruh se Kabupaten Bekasi," ujarnya.

Menurut dia, aksi buruh itu diakibatkan pihak Apindo yang batal menandatangani perjanjian akan menarik gugatannya di Pengadilan Tata Usaha (PTUN) Bandung terkait pengesahan Upah Minimum Kabupaten (UMK) 2012 yang sedianya dilakukan hari ini.

Kesepakatan Apindo akan mencabut gugatannya itu didapat berdasarkan hasil pertemuan tiga pihak antara perwakilan buruh, Apindo, dan Kementerian tenaga Kerja dan Transmigrasi pada Minggu (15/1), di Hotel Sahid, Jakarta.

"Dengan tidak dicabutnya gugatan terhadap Gubernur Jawa Barat itu, seluruh pengusaha tidak akan membayar UMK 2012 sebelum ada putusan hukum," katanya.

Sementara, melalui SK Gubernur Jabar NO.561/Kep.1540-Bansos/2011 yang menetapkan UMK Bekasi sebesar Rp 1.491.866,-,Upah kelompok II Rp 1.715.645,- dan Kelompok I Rp 1.849.913,- melalui Pengadilan Tata Usaha Negara atau PTUN Bandung.


Editor: Desy Saputra

Ini Tawaran Apindo untuk UMK Bekasi

JAKARTA, KOMPAS.com
Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) menawarkan kenaikan upah minimum kabupaten/kota (UMK) Bekasi sebesar 10-20 persen. Asosiasi menilai kenaikan ini sudah melampaui perhitungan kebutuhan hidup layak.

"Kita sampai sekarang masih mau bernegosiasi dengan buruh untuk melakukan kenaikan 10 persen (untuk kelompok I), 15 persen (untuk kelompok II), dan 20 persen (untuk kelompok III) ini untuk kita duduk sama-sama, dan kita buktikan sama-sama," ujar Ketua Umum Apindo Sofjan Wanandi di Jakarta, Jumat (20/1/2012).

Jalan tengah kenaikan UMK ini, kata Sofjan, tidak berselisih jauh dengan kenaikan UMK Bekasi 2012. Menurut Sofjan, ini adalah upaya Apindo demi melindungi usaha kecil, menengah, dan usaha padat karya agar tetap beroperasi. Jika kenaikan dengan persentase 10-20 persen bisa diterima Gubernur Jawa Barat, maka Apindo pun akan mencabut gugatannya di Pengadilan Tata Usaha Negara Bandung (PTUN Bandung).


"Pencabutan itu tentu tidak lepas dari perjanjian pertama bahwa kita bernegosiasi kembali menaikkan angka minimum yang sudah kita setujui, yang saya katakan kita naik 10 persen, 15 persen, dan 20 persen, dari golongan I-III," ungkapnya.

Ia menegaskan, gugatan Apindo ke PTUN semata untuk menegakkan hukum di Indonesia sekaligus melindungi perusahaan kecil, menengah, dan padat karya, seperti perusahaan tekstil yang kini porsi penguasaan pasarnya semakin kecil di pasar domestik.

"Kalau ini (UMK) dinaikkan lagi, mungkin 100 persen perusahaan (tekstil) jadi pedagang semua," ucap Sofjan.

Seperti diwartakan, ribuan buruh Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, melakukan aksi unjuk rasa, Jumat, karena batalnya Apindo mencabut gugatannya terhadap Gubernur Jawa Barat di PTUN Bandung terkait pengesahan UMK 2012.

Mulanya, UMK Bekasi hanya Rp 1.356.242 untuk kelompok I, Rp 1.514.117 untuk kelompok II, dan Rp 1.626.287 untuk kelompok III. Melalui SK Gubernur Jabar Nomor 561/Kep.1540-Bansos/2011 UMK Bekasi ditetapkan sebesar Rp 1.491.866, upah kelompok II Rp 1.715.645, dan upah kelompok III Rp 1.849.913.

Putusan baru inilah yang digugat Apindo melalui PTUN Bandung.

Sumber : Ester Meryana | Heru Margianto - Kompas.com

Cafe Temen Gue: Tempat Makan Yang Gaul

Selasa, 23 Agustus 2011

Cafe dengan sentuhan gaul yang terjangkau

gampang kan nyarinya plang Cafe Temen Gue?
Bagi anak muda tentunya mereka punya pilihan tersendiri untuk mencari tempat nongkrong sekaligus menikmati malam bersama teman dan pasangan sambil tetap get connected.

Hanging around sendiri kalau bisa ya sambil makan enak dan tentunya bukan cuma lezat serta nikmat semata, tapi juga harga yang pas buat kantong mereka.

Maklumlah karena biasanya mereka selain harus menyesuaikan diri dengan uang jajan yang diberikan ortu atau juga karena belum produktif punya penghasilan sendiri.




Bakmi Keriting 69 di Cafe Temen Gue
Untuk mereka seperti yang di atas, pastinya Cafe Temen Gue bisa jadi pilihan gitu? Karena eh karena,... di tempat ini terdapat warnet BMC.net dan juga aneka outlet sajian murah lezat ala pujasera. Di Cafe Temen Gue milik mas Andri ini memang tak banyak outletnya, hanya ada Asafa, Warung Abunawas, Bakmi Keriting 69 dan Nasi Goreng Gila. Tapi kayaknya kesemuanya mampu memenuhi selera anak gaul di kawasan Jakarta Timur.


Bakmi Gilanya emang gila beneran!
Kalau mau tahu apa aja istimewanya, ya mendingan datang langsung aja kan? Tapi setidaknya yang perlu diketahui adalah Cafe Temen Gue memang layak direkmondasi untuk tujuan nongkrong dan makan enak sesuai buat anak gaul, meski mereka yang produktif juga bisa seh.

Bakmi keriting paling enak di sepanjang jalur Pondok Kelapa
Pokoknya kalo mau nyoba menu-menu populer anak gaul, kayaknya bisa tersaji di tempat ini dalam hitungan belasan menit. Mulai dari fastfood seperti burger, hotdog, steak hingga snack dari timur tengah seperti kebab, atau nasi paket dengan pilihan lele goreng, ikan nila goreng, ayam goreng sampe bebek goreng.

Ada Asafa yang nyedian aneka nasi
Kemudian ada juga bakmi keriting 69 yang menyediakan mie ayam keriting baik dengan pangsit, bakso maupun hanya mie ayam saja. Belum lagi primadonanya masakan cepat sajai di Cafe Temen Gue, yakni Nasi Goreng Gila atau Mie Goreng Gila.... Hmmmm ini baru pilihan anak muda.

Tentang makanannya, memang nggak ada duanya di kawasan jalur Pondok Kelapa mulai dari Kalimalang hingga ke jalur BKT (Kanal Banjir Timur) Pondok Kelapa. Terutama sekali bakmi keritingnya yang sampe dua kali kulinerkuliner.com mencobanya... sayang bakmi ini selalu habis belum mencapai jam 9.00 malam. Padahal kalo buat makan malam dan sahur pas banget tuh!

Kedai ABunawas... hmmm apa ada cerita 1001 malam yah di makanannya
Terus ada makanan apa saja dong di pujasera mini namun pas banget buat anak sekolahan dan mahasiswa ini. Kayaknya bisa dimulai dari ASAFA kemudian warung dan kedai Abunawas, baru deh yang serba lezat bakminya di Bakmi Keriting 69 dan terakhir Nasi Goreng Gila... (konon memang nasi gorengnya bisa-bisa bikin kita jadi gila loh.... huihhh serem dong? Coba aja sendiri!!!)

Sidik Rizal - bukankelanakuliner.com

Artifak Bersejarah Milik Mantan Pejabat Dijual

Rabu, 06 April 2011

Pemiliknya Tak Bisa Pertahankan Harta Bersejarah Ini
Dilelang Demi Nilai Sejarah dari Mantan Pejabat Era Bung Karno

Kain Songket Emas Sumatera
Kranji - bekasi-online.com
Bertemu dengan tokoh konsultan spiritual memang kita bisa belajar banyak hal. Mulai dari hal yang unik,aneh, bahkan terkadang yang ghaib dan bisa jadi malah berhubungan dengan informasi intelijen tingkat tinggi baik dari masa lalu hingga masa kini.

Bagi saya cerita yang berkaitan dengan  masa depan tak terlalu menjadi perhatian, terkecuali si tokoh spiritualis (atau apalah namanya, misalnya paranormal, orang pintar ataupun lainnya) memang mempunyai ilmu dan intelejensia tinggi.

Sebagian orang menyebutnya kombinasi ilmu pengetahuan dan intelejensi tinggi dengan kesaktian. Semakin tinggi kesaktian sang tokoh, maka semakin tinggi dan luas pula ilmu pengetahuan serta intelejensinya.


Proyektor Film 8mm Kuno thn 1950-an
Tokoh yang saya temui, kali ini adalah Ustadz H. Ki Tosim Nurzeha, saya menyebutnya Haji Kitos. Tokoh yang suka bercanda dengan saya ini memang lumayan luas pergaulannya. Mulai dari orang biasa (yang masih mau disebut rakyat jelata) hingga pejabat tinggi (yang sudah pasti gak mau disebut rakyat biasa, tapi masih percaya dengan paranormal, hehehehe....), sering berkunjung ke rumahnya apabila dirinya tak melakukan gebyar pengobatan ke daerah-daerah.

Sang Ustadz rupanya bertemu dengan satu keluarga mantan pejabat di jaman Bung Karno. Mantan Pejabat yang sudah sepuh itu meninggalkan banyak anak cucu dan tentunya harta kekayaan yang tidak sedikit. Namun dari sekian banyak harta bergeraknya ada beberapa yang punya nilai cerita dan sejarah sangat tinggi. Nah inilah yang jadi sumber mala petaka bagi keluarganya.

Wadah Makanan Keramik Besar tahun 1940-an
Mengapa bisa begitu? Karena harta benda yang sudah berusia lebih dari 60 tahun itu tidak mempunyai nilai pengikat kasih sayang bagi keluarga yang ditinggalkannya. Jangankan bermanfaat buat mereka, terkadang jadi sumber perselisihan yang kedengarannya terlalu sepele untuk dijadikan alasan keributan keluarga.

Sebagai contoh sebuah kain sulam dari daerah Sumatera bagian selatan. Ada sebagian keluarga yang berpendapat bahwa tenunan yang menyerupai kain sarung itu diserahkan ke museum sejarah saja, sebagai bahan pelajaran sejarah. Kain yang menerupai songket ini terlihat masih apik dan indah dengan rajutan benang emasnya. Anak cucu mantan pejabat itu pun berebutan bercerita bahwa dulu kain itu adalah hadiah seorang bangsawan dari Sumatera (tak jelas apakah itu Aceh, Minang, Bengkulu atau Jambi) saat sang kakek (ayah) mereka masih memegang jabatan pada jaman Bung Karno.

Burung Cendrawasih, keindahan yang diawetkan
Dari penampilannya memang terlalu indah untuk dibiarkan begitu saja, tapi menurut kajian beberapa ahli, kain sarung songket emas ini adalah termasuk hasil rajutan modern paling pertama semenjak Indonesia belum merdeka yang usianya bisa dipastikan lumayan tua. Bahkan seorang ahli mengatakan kain songket emas ini sudah berusia di atas 100 tahun, namun bahan baku materialnya masih kelihatan terawat dan indah dilihat.

Proyektor Fiji Cinemascope thn 1950-an
Meski begitu, keluarga yang ditinggalkan tidak bisa sekadar memajangnya di lemari atau tembok sebagai hiasan dinding karena perdebatan mereka dimana sebagian merasa berkewajiban menyerahkan barang itu ke Pemerintah karena bernilai sejarah sangat tinggi dan yang lainnya meminta untuk dijual saja kepada siapapun yang berminat. Akhirnya Ki Tos mengambilnya dan mengatakan akan menjualnya kepada siapapun yang berminat kepada tenunan songket emas asli tradisional Sumatera berusia seratus tahun lebih itu.

Wadah Makanan Antik Berusia Nyaris 100 tahun


Wadah keramik untuk nasi/makanan/sayur
Ada lagi satu piring keramik berpori besar dimana bila nasi ditempatkan ke dalamnya yang berbentuk seperti mangkuk raksasa ini maka nasi tersebut awet dan tidak basi hingga 5 hari, tentunya jika nasi ditutup dengan selembar kain. Disinilah ketinggian teknologi jadul yang sederhana dalam penyimpanan makanan tanpa pengawet kimia.


Wadah keramik ini pun kelihatan sekali di bagian belakangnya buatan Jepang, dan tampak dari tulisannya bahwa keramik itu dibuat di tahun 1940-an. Dimana Jepang banyak memproduksi keramik seperti keramik China dalam industri di jaman dimana Jepang sedang menguasai sebagian Asia Raya.


Jam Antik Kuno bernuansa modern dari tahun 1950-an

Jam antik tahun 1940-an yang masih berfungsi
Yang tampak unik adalah jam antik tahun 1950-an dengan bentuk modernnya itu jam yang berukuran tak terlalu besar ini bisa mengeluarkan bunyi seperti jam kuno antik abad 19-an awal. Bunyi "deng...deng...deng" nya terdengar lumayan keras untuk bentuk ukuran kecilnya. Kisaran harga jam antik ini saja yang bisa diperkirakan yakni senilai 200-an juta rupiah. Huwaduh? Jam kuno seperti itu saja bernilai 200-an juta rupiah! Bagaimana dengan songket emas dan keramik wadah makanan tadi ya?



Kamera dan Proyektor thn 1940-an, Film Bisu Berwarna Pertama

Proyektor antik film bisu berwarna thn 1950-an
Dari sekian barang antik yang dipamerkan oleh Haji Ki Tos, mungkin cuma kamera Canon kuno dan Projector Fuji Cinemascope saja yang menarik perhatian saya. Setelah ditangani dan diketahui bagaimana cara penggunaannya oleh sahabat saya, Aris Margiyantoro, kami sempat menonton beberapa film bisu berwarna pertama dari tahun 1940-an yang berdurasi 30-an menit.


Uniknya lagi dari beberapa film klasik berukuran 8 mm itu, ada beberapa film porno buatan barat (tak jelas apakah buatan Amerika Serikat atau negara Eropa). Yang jelas film porno klasik itu sudah jelas membuktikan "kebejatan" modernisasi orang Barat dari jadul. Saya sendiri jadi tertawa melihatnya, bagaimana tidak, karena film porno klasik itu dibuat tidak mengeluarkan suara sama sekali dan gambar hidupnya kelihatan dibuat oleh profesional. Saya pun bisa membayangkan bagaimana rasanya jadi orang kaya jaman dulu yang menikmati film porno sendirian tanpa harus kuatir suaranya terdengar dari kamar sebelah.


Bagian dalam elektroniknya yang bersih terawat
Tapi di situlah uniknya, karena proyektor kuno berusia lebih dari 50 tahunan ini masih bisa beroperasi dengan baik dan ketika dibongkar isinya, nampak bahwa rakitan teknologi elektroniknya masih bersih dan terawat. Hanya beberapa karet pemutar motor film saja yang harus diganti baru. Untung saja di dekat ruah Haji Ki Tos ada toko perlengkapan elektronik, khususnya karet penggerak mesin jahit yang lengkap dalam berbagai ukuran. Hanya bagian lensa bermerk Fujica yang kotor karena saking tuanya, sehingga gambar hidup yang tampak di dinding berwarna agak kekuningan dan kusam. Mungkin jika lampunya diganti dengan halogen putih, akan tampak lebih terang dan putih film yang muncul, kali yah?

Kamera antik merk Canon untuk film 8 mm
Bila dilihat dari bersihnya bagian dalam proyektor dan masih berfungsinya alat elektronik jadul ini, kelihatan bila sang pemilik jarang sekali menggunakannya kecuali jika ia ingin bernostalgia dengan masa mudanya semasa menjadi pejabat publik. Hehehehe.... barang antik penuh "nafsu syahwat" yang kedengarannya lebih lucu buat saya untuk diceritakan daripada direnungi bagaimana si mantan pejabat melalui kehidupannya.

Tak lupa dengan kamera dengan lensa Canon. Semua barang elektronik antik dan kuno ini masih tersimpan rapi beserta manual book dengan bahasa Inggris dan berbagai bahasa lainnya. Sepertinya Haji Ki Tos mau menjualnya dengan harga penawaran awal senilai 500juta-an rupiah.

Mummy Burung Cendrawasih yang bernilai 150-an juta rupiah.

Sedihnya Keindahan Cendrawasih Awetan
Ada satu peninggalan sang mantan pejabat yang membuat saya agak miris, yakni burung Cendrawasih yang sudah dibekukan (diawetkan) kemudian disimpan dalam wadah kaca. Ini membuktikan sang pejabat suka dengan keindahan burung surgawi dari negeri Papua ini. Sepertinya pada masa itu, Burung Cendrawasih masih belum dilindungi oleh Undang-Undang dan Peraturan Pemerintah. Karena semenjak tahun 1950-an banyak sekali burung Cendrawasih yang diburu dan diawetkan untuk dijual keluar dari pulau hitam, Irian Jaya (nama pada saat itu).

Kalau melihat bentuknya, sepertinya hanya barang ini saja yang menurut saya punya nilai budaya asli Indonesia setelah sarung songket emas seperti sebelumnya sudah diceritakan. Hanya saja ada rasa bercampur-campur saat melihat barang antik ini hendak dijual secara terbuka. Harapannya adalah sang pembeli tidak akan membawanya ke luar negeri dari Nusantara. Burung Cendrawasih yang diawetkan ini sebenarnya terlalu indah untuk lari ke luar negeri.

Keramik China buatan industri keramik Jepang tahun 1940-an
Coba kita bayangkan, burung surgawi ini harus mati ditangkap hanya untuk diawetkan dan dijual pergi keluar dari tanah Papua. Betapa banyak sudah populasi burung lambang kekayaan hewani pulau terujung Indonesia ini telah dibunuh hanya demi keindahaan semata. Jadi sebagai orang yang mencintai kekayaan nusantara, saya lebih memlih untuk menjaganya agar tak terjual dan dibawa pergi ke luar negeri, meski dibayar berapapun besarnya.


Wadah Makanan (Bokor) dari Emas Antik berusia 100 tahun lebih

Ada satu barang antik yang menurut saya sangat kuno dan antik sekali, yakni wadah makanan (bokor) yang terbuat dari logam kuningan berwarna keemasan. Wadah ini diduga berusia lebih dari 100 tahun, karena sang pejabat membelinya dari seseorang yang masih ada hubungan kerabat dengan keraton (entah keraton mana? Bisa jadi dari keraton Cirebon).

Wadah (bokor) sesaji makanan kuningan yang berusia 100-an tahun lebih
Sepertinya perlu diteliti di laboratorium kandungan karbon logam bokr emas dari kuningan ini, agar dapat diketahui pasti berapa usianya. Kalau melihat penampilan fisiknya, keadaan bokor kuningan ini masih terawat baik, meski bentuknya yang sangat klasik dan antik. Sepertinya hanya kalangan tertentu saja yang mau menyimpan dan memiliki barang antik yang konon akan dijual seharga 750 juta rupiah ini kepada siapa saja yang berjodoh. Hal ini memang sengaja ditekankan oleh Haji Ki Tos, bahwa bokor kuningan ini sengaja tak dijual kepada sembarangan orang, karena faktor nilai sejarahnya. Hmmmm... Anda tertarik barang antik kuno nan mahal?

Projector and Camera of 1950 that will be sold for antique-lover
Bahkan dalam benak saya harga 150-an juta rupiah tidaklah pantas untuk dipasangkan ke barang mati nan indah ini. Nah jika Anda hendak menyelamatkan kekayaan alam yang "sudah terlanjur" diawetkan ini, yakni burung Cendrawasih dan Kain Songket Emas Sumatera Anda bisa menghubungi Haji Ki Tos di telepon 081385.386.583 atau dengan Sidik Rizal di (021)9346.1965 - (021)932.74925

Sidik Rizal - webrizal.com

RM Soto Marmer: Soto Ayam Bakar vs Mie Ayam Soto Bogor

Senin, 10 Januari 2011

1000 Cara Menikmati Kelezatan Unik Soto
Pernah Mencoba Mie Ayam Soto Bogornya, Seperti Apa Tuh?

Sensasi Baru Soto Ayam Bakar Rp 15.000,-
Jakarta - webrizal.com
Pernahkan Anda membayangkan bagaimana menikmati ayam bakar yang biasanya Anda makan dengan tangan, kini harus disantap dengan kuah soto yang gurih dan pas bercampur ayam bakar?

Anda bisa bayangkan seribu cara untuk menikmatinya. Mau Anda geragoti (bahasa paan neh? "Geragotin" kedengarannya ngampung banget yah?) atau mau dipotong-potong dengan pisau makan atau ditusuk garpu dan disayat dengan sendok sambil menyeruput kuah gurihnya?

1000 Cara Menikmati Soto Ayam Bakar

Bila Anda berkunjung ke Soto Marmer, maka di warung makan sederhana yang berlokasi di depan Kampus Budi Utomo Pondok Kopi ini akan memberikan pilihan aneka soto nusantara yang pernah ada. Salah satunya adalah menu inovasi sang pemilik H. Artha Indra, yakni Soto Ayam Bakar ala Soto Marmer.

Selain Soto Ayam Bakarnya yang memang mantap dan unik rasanya, Anda juga bisa mencoba sensasi baru menu Mie Ayam Soto Bogor. Menu mie ayam ini dijamin lain daripada menu ayam biasa. Sensasi mie kuning dengan sentuhan kuah soto mie Bogor begitu kental, terasa unik dan bakalan jadi menu favorit Anda yang baru setelah Anda mencoba mengunyah habis potongan ayam suir ala mie ayam pada umumnya.

Mie Ayam Bogor,  kelezatan mie kuning kuah soto
Seperti yang sudah dikenal banyak orang Mie Ayam biasanya menyajikan mie rebus dengan kuah bening dan taburan potongan ayam yang lezat yang terkadang ditambah bakso dan pangsit. Tidak demikian halnya dengan Mie Ayam Soto Bogor. Mienya yang dipakai adalah mie kuning yang sedikt berbau kapur dengan kuah soto mie bogor yang lumayan pedas dan lezatnya begitu menendang.

Bau kapur dari mie yang dikocok dengan kuah panas seolah tenggelam dengan wanginya potongan daun bawang dan harumnya kuah soto mie Bogor yang begitu kuat. Belum lagi sensasi rasanya yang begitu baru di lidah saya, seolah saya sedang makan soto mie Bogor dengan sensasi daging ayam yang lezat entah bagaimana. Sepertinya Anda harus me ncobanya untuk bisa mengerti gambaran rasa yang saya tuliskan ini.

Dua sajian baru dan unik ala H. Artha Indra ini memang salah satu menu baru yang mau dijadikan aikon dari warung Soto Marmer. Mie Ayam Soto Bogor serta Soto Ayam Bakar. Sebenarnya masih ada satu lagi sensasi rasa unik inovatif yang harus dicoba, yakni Soto Ayam Bogor.

Semua orang Bogor tahu seperti apa sih menu Soto Mie Bogor yang sering menggunakan potongan kikil plus jeroan sapi atau kambing (biasanya sapi). Kini menu soto mie itu diganti dengan daging ayam serta mienya dihilangkan, maka jadilah menu baru nan inovatif, Soto Ayam khas Bogor. Hmmmm mantap pedasnya begitu pas dirasa dengan suwiran ayam goreng yang menciptakan sensasi tersendiri. Gak usah banyak komentar, sepertinya Anda belum disebut pencinta soto sejati sebelum mencicipi Soto Ayam Bogor ala H. Artha Indra ini.

Tertarik mencobanya? Silakan kunjungi Warung Makan Soto Marmer di jalan Mawar Merah seberang pertigaan Perumahan Malaka Pondok Kopi. Anda tak akan pernah rugi mencicipi menu soto unik di sana. Nantikan saja aneka menu unik soto nusantara lainnya.

Sidik Rizal bukankelanakuliner.com

Gayus sebut Haposan : "Sutradara dari Tindakan Suapnya!"

Senin, 13 Desember 2010

Haposan sebut Gayus : "Sudah Gila Dia!"

Jakarta - bekasi-online.com
Ketika penyidik Polri masih memeriksa tersangka Gayus Tambunan. Dalam pemeriksaan, dia menyebut mantan pengacaranya, Haposan Hutagalung, sebagai sutradara kasus yang membelitnya.


"Ada peran penting oknum lawyer yang mendampingi untuk mengatur skenario bagaimana mencairkan dana itu," kata Kepala Divisi Humas Polri Inspektur Jenderal Edward Aritonang di Jakarta, Rabu 31 Maret 2010.

Edward mengatakan sebenarnya Haposan sudah tidak menjadi kuasa hukum Gayus sejak 1 September 2009.  Gayus telah mencabut kuasanya pada waktu itu.

"Pada 1 September kuasa dicabut tapi masih berperan penting untuk mengatur bagaimana bisa mencairkan sisa uang itu," kata dia. "Termasuk mencari orang yang bisa mengakui uang itu."

Untuk mengatur skenario pencairan dana, kata dia, Gayus, Haposan, dan Andi Kosasih mengadakan pertemuan sebanyak dua kali. Pertama pertemuan dilakukan di Hotel S, hanya dihadiri oleh ketiga orang itu. Kemudian, pertemuan kedua diadakan di Hotel KC dengan dihadiri oleh penyidik.

"Setelah mereka rampung mereka mengadakan pertemuan kedua dengan  mengundang penyidik, Kompol A dan salah seorang temannya dari administrasi penyidikan di hotel KC," kata dia. "Di sinilah dirumuskan bagaimana pemeriksaan dan arah pemeriksaan itu dilakukan."

Dari skenario yang diungkapkan oleh Gayus, Polri  mengindikasikan adanya aliran dana dari rekening Gayus ke beberapa orang.

"Sepenuhnya diserahkan pada HH yang disebut sebagai sutradara yang mengatur skenario ini," kata dia.
Gayus merupakan tersangka dugaan makelar kasus pajak karena di rekeningnya terdapat uang senilai Rp 25 miliar yang diduga merupakan titipan pengusaha kenalannya yang ingin membeli tanah.

HAPOSAN SEBUT GAYUS GILA

JAKARTA- Terdakwa mafia hukum Haposan Hutagalung menuding Gayus Tambunan sudah kurang waras, perihal pernyataan Gayus yang mengatakan adanya keterlibatan dirinya dalam penyerahan uang kepada dua mantan jaksa agung muda pidana umum (Jampidum) Kejaksaan Agung.

“Jadi begini, untuk yang kesekian kali, Gayus ini sudah gila, sudah sakit jiwa dilibat-libatkannyalah mantan Wakil Jaksa Agung, lalu matan Jampidum. Saya mau katakan secara fair, tidak pernah ada urusan perkara Gayus dengan mantan Jampidum Kamal Sofian dan AH Ritonga. Yang pasti Gayus sudah gila,” kata Haposan kepada wartawan, usai persidangan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Senin (13/12/2010).

Sementara itu, Haposan mengatakan bahwa Gayus hanya mencari-cari orang agar terlibat dalam kasus yang sedang menimpa mantan kliennya itu.

“Dia yang merampok uang negara tapi disebut-sebutnya orang lain. Disebut mantan Jampidumlah, mantan wakil JA, tidak ada urusan dengan mereka dan urusan Gayus tidak ada urusannya dengan jaksa,” tandasnya.

Sebelumnya, Gayus Tambunan mengaku Haposan Hutagalung meminta uang kepada dirinya sebesar USD500 untuk diberikan kepada jaksa terkait dalam mengurus surat rencana (rentut) penuntutan.
Sumber : SitiRuqoyah - newsOkezone.com (lsi)

Kasus Gayus adalah Puncak Gunung Es "Pasar Suap"

Minggu, 28 November 2010

FILM TERBARU: SUPREMASI HUKUM KALAH DENGAN INCREDIBLE GAYUS

Salah satu kandidat orang terpopuler se Indonesia versi gue
Nama Gayus H. Tambunan melesak ke seantero Indonesia yang dikenal sejumlah besar publik Indonesia, bahkan namanya menjadi aikon baru nasional (kayaknya Indonesian Idol atau Indonesia Mencari Bakat harus memasukkan namanya sebagai salah satu kandidat).

Orang kini dengan mudahnya mengasosiasikan Gayus dengan jalan pintas kemaruk (cara rakus) menuju kaya raya, yang bisa dibuktikan dengan pengakuannya bahwa menjadi miskin adalah hal yang paling ditakutinya.

Gayus memang sudah bekerja dari bayi
Gayus memang pantas dengan perumpamaan itu karena usianya yang masih muda (dia kelahiran 1979), namun dia berhasil mengumpulkan sedikitnya Rp 100 milyard (setara dengan 11,2 juta dolar) hanya dalam waktu dua tahun setelah bekerja sebagai pegawai pajak. Dengan gaji per bulannya 2,4 juta rupiah dan tunjangan prestasi 8 juta per bulan dan lainnya atau gaji kotor 12,5 juta rupiah per bulannya sebagai pegawai negeri sipilnya, dia seharusnya bekerja selama 688 tahun untuk mendapatkan uang sebesar yang kini dia miliki.

Akan tetapi pegawai pajak "ngetop" ini tak berhenti membuat berita besar. Di samping pengadilan kasus besarnya, Gayus dilaporkan menyuap pejabat dan penjaga tahanan sehingga dia bisa berliburan ke Bali bersama keluarganya. Tak heran kalau beberapa orang menyebutnya sebagai the Incredible Gayus (gue jadi film the Incredible Hulk deh, hehehehe!!!!)

"Kuberi kau satu permintaan...!" TUING!
Rangkaian kejadian ini menunjukkan keahlian tingkat tinggi Gayus dalam membuat kesepakatan dengan petugas, dan dengan bantuan dari kekuatan "raksasa hijau"-nya (baca "duit" atau "fulus" alias "uang"... hiperbolis gak seh?), Gayus bisa mengatur segala sesuatunya sesuai dengan keinginannya.
Masih ingat dengan iklan komersial rokok Djarum 76? Gayus bilang, "Aku mau ke Bali!" dan "tuing!" Gayus sudah di Bali. Tapi waktu dia minta berubah wajahnya supaya nggak ketahuan orang banyak, dia cuma bilang, "Aku minta supaya wajahku berubah kayak Afghan,"... sang "jin-hijau" (baca : sekali lagi baca "uang") cuma ketawa ngakak.... sambil bilang "Mimpi....!"
Sayangnya orang seperti Gayus, tidak sendirian
Sayangnya orang seperti Gayus, tidak sendirian. Ada ratusan bahkan ribuan kasus serupa di luar sana yang berlalu tanpa terlihat, mulai dari penyuapan di pelabuhan laut, kantor imigrasi hingga di jalan raya. Untuk menyebutkan contoh kecil yang paling populer, kita bisa melihat dengan mudah sejumlah besar pelaku penyuapan yang menafikan keadilan saat melanggar rambu lalu lintas.

Seperti halnya Gayus, pada mulanya orang-orang agak bingung bagaimana membuat kesepakatan dengan polisi, tapi setelah beberapa waktu berjalan, melalui banyak pengalaman, orang-orang mulai mengerti bagaimana sistem bekerja.

Mereka belajar tentang celah bolong dan sedikit demi sedikit memanipulasi sistem untuk tujuan mereka. Sistem semakin jauh dirusak karena penegak hukum sendiri (polisi lalu lintas) memang korup. Para penegak hukum ini bergaji rendah, sehingga mengambil uang tilang dari para pelanggar lalu lintas adalah hal termudah dan tercepat untuk mencari tambahan pendapatan demi memenuhi kebutuhan mereka.

orang-orang membutuhkan peraturan hukum yang bisa dilanggar
Contoh-contoh ini hanya menunjukkan kepada kita bahwa penyuapan terjadi karena ada pasar untuk hal tersebut. Seperti halnya pasar di dunia ekonomi, ada pembeli dan ada penjual di dalam "pasar penyuapan". Penegak hukum bertindak sebagai penjual (dengan hukum dan kekuasaan sebagai barang dagangan mereka), sementara orang-orang sebagai pembelinya.

Pada kasus tilang lalu lintas, orang-orang membutuhkan peraturan hukum yang bisa dilanggar hanya dengan membayar sejumlah uang, sementara di lain pihak, penegak hukum membutuhkan uang tambahan untuk kebutuhan mereka.

Saat kedua kebutuhan pas bertemu, maka transaksi penyuapan berlangsung (beda banget kan dengan seorang ibu yang menyuapi bayinya? hehehe).

Seperti halnya dunia perekonomian, "pasar penyuapan" juga diatur oleh hukum persediaan dan permintaan.

Saat persediaan lebih besar dan permintaan turun, maka harga yang harus dibayarkan orang menjadi turun. D dalam kasus tilang lalu lintas, para penerima tilang tak akan menawarkan suap kepada polisi lebih dari jumlah sanksi penalti di pengadilan, jadi permintaan untuk suap yang lebih mahal jarang terjadi.

Karena dia adalah orang yang sangat tertekan
Orang lebih suka pergi ke pengadilan dan membayar denda jika polisi meminta uang suap terlalu besar. Seiring dengan berjalannya waktu dan belajar dari situasi yang biasa terjadi, polisi tidak akan meminta uang lebih besar dari para pelanggar lalu lintas, kalau tidak mereka tidak akan menerima uang sama sekali.

Sementara itu dalam kasus Gayus, permintaan untuk pembebasan sementara dari tahanan adalah sangat tinggi, karena dia adalah orang yang sangat tertekan yang ingin menghabisan waktunya bersama keluarga. sementara di lain pihak persediaan sangat kecil (peluangnya) karena keputusan ada di tangan-tangan para pimpinan penjara.

hukum bisa dibengkokkan jika harganya pas
Walhasil, Gayus harus membayar mahal, Rp 370 juta, kepada pimpinan penjara dan anak buahnya untuk keleluasaan sejenak untuk meninggalkan penjara.

Transaksi di penjara, jalanan dan banyak tempat lainnya di republik kita yang korup ini memang membuat perih hati. Hukum menjadi komoditas dan kehilangan efek jeranya. Hukum tak lagi dihormati karena orang tahu bahwa hukum bisa dibengkokkan jika harganya pas. Dan juga kehilangan makna "kapok untuk berbuat lagi" (raison d 'etre) demi mencegah orang melakukan kejahatan.

Hukum secara gamblang ditelanjangi, sebagai ganti bahwa negara ini diatur oleh hukum, kehidupan orang saat ini diatur oleh kekuatan uang. Karena uang bisa membeli kebenaran, yang pada akhir harinya mereka yang memiliki uang bisa menang, sementara mereka yang tak punya akan musnah.

homo homini lupus
Kasus penyuapan yang tampak ke permukaan ini menunjukkan kekuatan uang di jaman kita, khususnya dalam penanganan kasus Gayus, yang ironisnya tak ada bedanya dengan abad 17, ketika seorang filosof Thomas Hobbes menggambarkan "a homo homini lupus", atau seorang manusia menjadi serigala bagi sesamanya.

Gayus telah mengingatkan kita bahwa usaha untuk menegakkan keadilan di negara ini belum sesuai dengan harapan rakyat kita, justru kembali kepada ujung dari ketiadaan hukum.

Disarikan dari beberapa Sumber dan tulisan: A'an Suryana, The author is a staff writer at The Jakarta Post dan beberapa sumber

Resto Djawa - Sego Pecel Kemang Pratama Bekasi

Jumat, 17 September 2010

Tengkleng Jogja Bumbu Kunyit Sedepe Ngepol
Semua Makanan Tradisional Jawa Tengah - Jawa Timur Ngetop ada di sini

Kemang Pratama, kulinerkuliner.com
Dari sekian banyak petualangan kuliner, banyak sudah jenis makanan yang terbuat dari bahan daging dengan kuah. Mulai dari sop, soto hingga beragam jenis gulai. Khusus untuk daerah Jawa Tengah, ada satu sajian yang mirip dengan sop atau soto yang dibuat dari tulangan. Istilah tulangan adalah potongan-potongan tulang dari sapi atau kambing yang masih mempunyai banyak daging menempel.


Umumnya tulangan ini memang disajikan berkuah seperti halnya sop. Di beberapa daerah seperti Solo, Semarang serta Jogja dan sekitarnya disebut Tengkleng.

Tengkleng (baik dari daerah Solo dan sekitarnya atau daerah lainnya) umumnya berwarna bening seperti sop namun dengan tambahan rempah-rempah khusus yang bisa menghilangkan bau amis dari setiap tulang dagingnya dan menambah ketajaman rasa. Sementara itu ada Tengkleng dengan kuah berwarna kuning. Konon ini adalah ciri khas Tengkleng dari Jogjakarta. Dan ketika saya search di google, ternyata saya dapati  bahwa Tengkleng Jogja memang cenderung mirip gulai daging dan tulang.

Di Kota Bekasi sepertinya cuma ada di Kemang Pratama. Kalau ada di tempat lain, ya berarti belum ketemu sama kulinerkuliner.com aja.

Tengkleng khas Jogja di Resto Djawa Sego Pecel ini memang mempunyai rasa yang mantap abis. Seandainya dibandingkan dengan masakan dari daerah lain, mungkin bisa disamakan dengan gulai kambing namun dengan rasa kunyit yang kental. Di sinilah ciri khas Tengkleng Jogja, seperti yang dikatakan oleh sang pemlik resto.

Ada satu hal yang membuat resto ini unik dan berbeda daripada yang lain. Pertama seluruh desain interiornya yang dominan berwarna hijau bergaris kuning (apa harusnya kuning bergaris hijau?) dipenuhi dengan hiasan kain batik dan beberapa ornamen barang-barang antik khas dari Jogja.

Ada juga telepon kuno (kemungkinan besar diambil dari pasar loak Jogja... hihihi) dan juga mainan miniatur becak dan sepeda kumbang khas Jogjakarta. Sehingga saat kita makan di resto ini seolah kita terlempar ke sebuah tempat di Jogjakarta. Belum lagi kalau Anda mencoba beberapa menu daerah yang mungkin bisa dijumpai baik di Jawa Tengah maupun Jawa Timur.
Seperti Pecel Madiun dan Rawon yang memang dibuat nyaris mirip dengan menu asli khas Jawa Timur. Justru mungkin ini lah keunikan dari Resto Djawa Sego Pecel. Kenapa sang pemilik yang lama tinggal dan hidup di Jogja menyajikan makanan khas Jawa Timur?

Anehnya lagi kenapa menu masakan Rawon maupun Pecel Madiunnya nyaris sempurna? Daripada kulinerkuliner.com menjelaskan dalam tulisan ini, mendingan periksa sendiri ke Kemang Pratama sendiri, nikmat atau tidaknya. Seandainya menurut penilaian Anda tidak enak, silakan nambah untuk Anda coba sekali lagi. Tapi kalau menurut Anda enak buanget... Silaan Anda minta dibungkuskan beberapa porsi buat keluarga Anda... Hehehehe! Swear nggak rugi kok!

Teh Poci semuanya asli dari Jogja
Oh ya jangan lupa Anda mencicipi Teh Poci asli dari Semarang. Mulai dari tehnya, gula batu hingga poci keramik tanahnya pun didatangkan khusus dari Jawa.

LEBIH SERING JADI TEMPAT MEETING
Yang membuat saya betah di Resto Djawa Sego Pecel pada saat malam harinya adalah beberapa dari pengunjung sepertinya adalah pelanggan yang sering menjadikan resto ini sebagai meeting point. Walaupun pada sore harinya ada beberapa keluarga lengkap di satu meja. Sang pemilik pun juga sempat beramah-tamah dengan para pengunjung.

"Kami biasa menerima semua pelanggan kami seperti keluarga, sehingga mereka merasa seperti ketemu dengan sanak famili dan bukannya hanya berkunjung ke sebuah rumah makan," ungkap mbak Riza sang pemilik yang sudah menggondol S2 nya dari luar negeri ini.

Sementara saya masih menikmati Tengklengnya hingga suapan kuahnya yang gurih, saya mengakhir dengan minuman khas Reston Djawa, yakni Kunir Asam dan Beras Kencur. Hmmm mantabbbsss buanget (inget pake 3 b dan 3 s yah!?)

Siapa yang mau bernostalgia dengan masakan khas Jogja atau Semarang, silakan menggelinding ke Kemang Pratama. Dijamin kita seperti memasuki mesin waktu terlempar ke suasana kuliner Jawa Tengah. (Walau ada menu makan ala Jawa Timuran, tapi suasana Jawa yang sebenarnya cuma ada di sini). Di tempat ini Anda bisa menikmati aneka makanan khas Jateng dengan musik gamelan khas Jawa. Hmmmm maknyoss tenan...!

Untuk Reservasi Tempat hubungi 021-9346.1965

Ketentuan Reservasi Booking 
  1. Tidak diperkenankan membawa makanan dan minuman dari luar.
  2. Jika melakukan hal tersebut di atas maka akan dikenakan charge 15% untuk makanan/minuman (yang senilai dengan yang serupa dengan menu kami) dan 10% untuk service charge.
  3. Reservasi minimum 20 orang maka harus disertakan pembayaran cash/transfer Booking Fee Rp 200.000,- Untuk pemesanan di atas dari 20 orang maka dikenakan booking fee Rp 10.000,-/orang Dan DP 50% dari total menu pesanan.
  4. Toleransi waktu keterlambatan 1 jam. Jika lewat dari waktu tersebut, maka tempat ditentukan oleh manajemen kulinerkuliner.com.
  5. Pemesanan melalui telepon tanpa DP tidak dapat menentukan prioritas tempat.
  6. Pemesanan tempat di ruang khusus (full booking) untuk hari Senin - Jum'at dikenakan charge Rp 150.000,-/jam jika tidak memenuhi minimum order Rp 1,5 juta.
  7. Pemesanan tempat di ruang khusus (full booking) untuk hari Sabtu - Minggu/Hari Libur dikenakan charge Rp 250.000,-/jam jika tidak memenuhi minimum order Rp 2,5 juta
  8. Untuk pemesanan dengan minimum order Rp 1,5 juta. Bila tidak mencapai minimum order maka akan dikenakan charge Rp 50.000,-/jam + charge tempat Rp 250.000,-
  9. Untuk pemesanan dengan minimum order Rp 2,5 juta. Bila tidak mencapai minimum order maka akan dikenakan charge Rp 75.000,-/jam + charge tempat Rp 250.000,-
  10. DP dapat dikembalikan jika pembatalan reservasi paling lambat 2 hari sebelum acara, tidak termasuk Booking Fee. Jika tidak ada pemberitahuan maka DP tidak dapat dikembalikan.



Menu Makanan Tradisional Jawa yang inovatif maupun yang tradisional asli adanya cuma di sini.
RESTO DJAWA - SEGO PECEL
Kemang Pratama

MENU UNGGULAN
MAKANAN
- Ayam Kampoeng Goreng Laos
(1/4 ayam kampoeng goreng bumbu lengkuas, lalapan dan sambal terasi)
harga : Rp 28.500,-

- Ayam Kampoeng Bakar Madu
(1/4 ayam kampoeng bakar bumbu madu, lalapan dan sambal terasi)
harga : Rp 28.500,-

MINUMAN
- Wedang Secang
(kayu secang, jahe merah, sere, cengkeh, kapulaga dan kayu manis)

- Teh Poci
(teh poci dan gula batu didatangkan langsung dari Jogjakarta)


MENU UTAMA
MAKANAN
- Gulai Kambing
(daging kambing, kuah bumbu santan, sambal terasi)
harga : Rp 29.500,-

- Tongseng Kambing
(daging kambing, tomat, daun kol, cabe rawit, kuah tanpa santan)
harga : Rp 27.500,-

- Rawon Iga Sapi/Daging/Campur

(iga/daging sapi, kuah bumbu kluwek, taoge, daun kemangi, sambel terasi, krupuk)
harga : Rp 29.500,-

- Tengkleng Kambing

(daging & tulangan kambing, kuah kuning tanpa santan, sambel)
harga : Rp 29.500,-

- Sate Kambing

(8 tusuk sate kambing bumbu kecap)
harga : Rp 29.500,-

- Sop Boentoet
(boentoet sapi - wortel - kentang - sambel)
harga : Rp 29.500,-


MINUMAN
- Aneka Minuman Segeran Tradisional Jawa
(Kunir Asem, Beras Kencur, Gula Asem)

- Wedang Jahe dan Wedang Ronde
(Minuman Hangat yang dibuat dari Jahe dan Susu Jahe)

Dapur Dodol Nanas Mekarsari Subang

Jumat, 03 September 2010

Nanas Subang
Menembus Pasar Internasional

Subang, kelanakuliner.co.cc
Bila Anda sedang berada di jalur jalan kecamatan Jalan Cagak, maka Anda akan bisa menemui sebuah dapur dodol yang sangat terkenal di Subang. Namanya Dapur Dodol Nenas Mekarsari Erviani. Oleh-oleh khas Subang ini rupanya telah beberapa kali ditayangkan di televisi seperti TransTV dan RCTI.



Kelanakuliner berusaha menemui sang pemilik yang tinggal tak jauh dari toko oleh-oleh Dodol Khas Subang Mekarsari. Ibu Cucu adalah salah satu perajin dodol nanas yang berhasil dan kini membuat koperasi perajin dodol nanas Subang. Kebanyakan anggotanya adalah para istri petani Nanas di daerah Subang tepatnya desa Tambak Mekar, Kecamatan Subang. 

Ternyata berbagai penelitian ilmiah dari perguruan tinggi seperti ITB dan UGM menyatakan bahwa Nanas Subang diketahui mempunyai ciri khas unggul mulai dari serat buah nanasnya yang tinggi dan rasa manisnya terkombinasi pas dengan rasa asamnya.

Belum lagi serat daunnya yang ternyata berdasarkan penelitian beberapa laboratorium internasional, kandungan Nanas Subang lebih banyak dan lebih kuat dibandingkan dengan serat daun buah nanas dari daerah lainnya di Indonesia bahkan seluruh Asia Tenggara.

"Karena itulah beberapa negara produsen kelengkapan kendaraan motor seperti dashboard mobil atau spakbor motor untuk industri mobil Toyota, memesan secara khusus dashboard berbahan dasar serat daun Nanas Subang ini," ungkap Irianto, Ketua Kelompok Tani Dewi Pohaci Desa Tambak Mekar, Kecamatan Jalan Cagak Kabupaten Subang.

Tak heran bila pak W. Irianto, suami ibu Cucu ini, juga telah berhasil mengekspor buah nanasnya ke beberapa negara Asia. Sayangnya proses ekspor nanas buah yang dilakukan oleh W. Irianto ini sama sekali tidak ada proses campur tangan pemerintah setempat. Padahal pemerintah pusat sudah beberapa kali menghubungi pemerintah daerah karena urusan yang berhubungan dengan perizinan ekspor dari Dinas Bea Cukai. Satu hal yang patut disayangkan bagi pemerintah Kabupaten Subang, sebuah peluang peningkatan penghasil asli daerah yang bisa bermain di tingkat dunia namun tidak ditindaklanjuti secara serius.

Perlu diketahui bahwa data ekspor nanas Subang dari Kelompok Tani Dewi Pohaci Subang. Mulai dari Januari 2008 sampai pertengahan Desember 2008 saja sedikitnya 20 ton per bulannya ia ekspor ke Korea, Iran, Arab Saudi dan Mesir.

Bila sang suami yang bukan saja petani nanas biasa dan pengekspor nanas ke manca negara, maka ibu Cucu membantu suaminya mengolah sisa ekspor dengan sedikit teknik sehingga memiliki nilai tambah. Ide membuat Dodol Nanas dari sisa ekspor, karena keinginan memanfaatkan nanas yang begitu banyak dan bisa dimanfaatkan untuk bisa bermanfaat dan tetap bernilai ekonomis.

Bermodalkan pelatihan budidaya serta peningkatan manfaat usaha pertanian dan perkebunan dari pemerintah daerah setempat, Ibu Cucu mencoba membuat nanas BS (sebutan untuk sisa ekspor) menjadi olahan baru berupa Dodol Nanas. Disamping lebih bernilai ekonomis untuk dijual, Dodol Nanas ternyata jauh lebih awet disimpan hingga berbulan-bulan.

"Setidaknya Dodol Nanas kami ini awet hingga 4 bulan sebelum dibuka kemasan plastiknya dan siap serta aman untuk dikonsumsi oleh siapapun," papar ibu Cucu. "Di samping menyehatkan dan rasanya yang manis asam dan lezat, kami tidak mencampur bahan pengawet atau zat kimiawi tambahan lainnya." ujar wanita beranak 5 ini.

Melalui kelompok perajin makanan dodol nanas dan petani nanas, APENAS (Asosiasi Petani Nanas dan Buah) Kabupaten Subang, dirinya mengaku perlu membentuk kelompok perajin tersendiri khusus untuk desanya. Maka terbentuklah Kelompok Perajin Dodol Nanas Mekar Sari. Di kelompok inilah dia mengakomodir setiap anggotanya agar bisa dan mengetahui pengetahuan bagaimana menanam, membudidayakan dan menambah nilai dari tumbuhan buah nanas.

Untuk menjual produk bernilai tambah seperti Dodol Nanas, ibu Cucu dibantu suaminya hingga mencapai negara Malaysia. Karena keterbatasan produksi, sajalah dodol nanasnya belum serius dijual secara ekspor ke mancanegara. "Sekarang ini saja untuk memenuhi permintaan pasar dari daerah sekitar Subang, kami agak kewalahan. Apalagi semenjak beberapa stasiun televisi menyiarkan produk oleh-oleh dodol nanas ini di acara kuliner mereka," pungkas Irianto.

Sepertinya kelompok perajin dodol nanas Mekarsari dan kelompok tani Dewi Pohaci memang sangat membutuhkan bantuan investor khusus di bidang agrobisnis yang mau mengangkat mereka. Padahal dodol nanas buatan mereka terkenal serta terbukti lezat nikmat dan mampu menembus pasar nasional, tinggal bagaimana kita sebagai bangsa yang peduli pada pereknomian rakyat mau membantu.

Tertarik ingin berinvestasi dengan nanas Subang, hubungi (021)9346.1965

Kelana Rizal - dobeldobel.co.cc

FORMULIR KEMITRAAN

Klik di sini untuk pengisian formulir kemitraan usaha waralaba
Kotak Makanan Lunch Box dan Kardus Packing

Popular Posts

 
Support : Webrizal | Tutorial | My Opini
Copyright © 2009-2021. RUBY Digital Printing Pesan Jemput Antar 081385386583 - All Rights Reserved
Template Recreated by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger